Beberapa waktu lalu, Youthmanual sempat ngebahas suka-duka jadi asisten dosen,
alias asdos, yang rasanya memang manis-asem-asin banget. Kalau setelah
baca artikel tersebut kamu tetap keukeuh kepengen jadi asdos, kami kasih
dua jempol buat kamu. Hebat!
Meskipun di fakultas atau universitas
punya sistem seleksi asdos yang berbeda-beda, saya mau kasih tips dan
trik yang patut kamu simak, nih, agar kamu sukses diangkat jadi asdos
oleh dosen incaran kamu. Cekidot!
1. Kamu harus selangkah di depan teman-teman kamu
Jika ingin jadi asdos, kamu nggak bisa
sekedar memahami materi perkuliahan. Kamu harus benar-benar
menguasainya, bahkan punya ilmu yang lebih advanced dari teman-teman yang lain.
Bukan berarti kamu harus jadi mahasiswa
ambisius, sih. Namun jangan lupa, salah satu tugas asdos adalah
menggantikan sang dosen ngajar di kelas, lho. Masa’ kamu mau ngajarin
mahasiswa yang level pemahamannya sama dengan kamu? Kamu harus punya
pemahaman yang lebih tinggi, dong! Kalau nggak, nanti kamu malah
diajarin balik sama mahasiswanya. Malu bingits!
Lagian, sebagian dosen pun memang
mensyaratkan calon asdosnya memiliki indeks prestasi yang cukup tinggi.
Jadi menguasai perkuliahan, tuh, penting, deh!
2. Kamu harus eksis di mata dosen
Banyak yang menyangka bahwa seorang dosen
akan mengangkat seorang mahasiswanya jadi asdos, kalau mahasiswa
tersebut memang sudah akrab dengan beliau.
Nope!
Walaupun kamu kenal baik dengan seorang
dosen, bukan berarti kamu otomatis dianggap mampu jadi asisten beliau.
Dosen punya standar sendiri, lho, untuk mengangkat seorang mahasiswa
jadi asdos.
Tapi memang, kans kamu untuk menjadi asdos akan lebih baik kalau kamu sering eksis di mata sang dosen.
Caranya supaya eksis gimana, nih, Kak?
Misalnya, coba, deh, sering-sering ikut
seminar—terutama seminar yang pembicaranya adalah dosen incaran kamu—dan
ajukan pertanyaan kepada beliau, baik di dalam sesi maupun di luar
sesi. Kenapa harus seminar? Selain karena suasananya lebih informal dan
nggak monoton dibandingkan sesi kuliah di kelas, dosen juga lebih
menghargai (dan lebih mengingat!) mahasiswa yang sering aktif di luar
kelas.
Oya, dosen juga senang kalau kamu sering
ikut kepanitiaan atau organisasi kampus, karena kamu jadi tampak sebagai
mahasiswa yang punya rasa tanggung jawab dan etos kerja yang baik.
Jadi, untuk eksis di mata dosen, bukan
berarti kamu harus rajin nanya anu-itu di kelas, ya, gaes. Apalagi
nanya-nanya hal yang nggak penting!
3. Selalu ikuti tren dan isu-isu terkini
Selain menguasai teori, kamu juga dituntut untuk punya practical skills. Apa gunanya punya ilmu tinggi, kalau kamu nggak ngerti gimana cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari?
Nah, practical skill kamu bakal
kelihatan lewat wawasan kamu tentang tren dan isu terkini. Dosen bakal
melihat wawasan kamu ini lewat diskusi di kelas maupun lewat tes
wawancara dengan beliau (jika ada). Kalau wawasan kamu soal current issues oke, dosen bakal memberikan nilai plus untuk kamu.
Selain itu, nggak semua dosen bisa terus keep up dengan perkembangan tren dan teknologi, sehingga mereka senang kalau bisa punya asdos paham current updates.
Lagian, punya wawasan luas tentang tren
dan isu terkini memang penting, sob. Bukan cuma supaya bisa jadi asdos,
ya, tapi juga supaya kamu bisa survive dalam hidup. Lihat aja, tuh, banyaknya industri-industri yang gulung tikar karena nggak bisa bertahan di arus globaliasi.
4. Stay humble
Kalau kamu punya ilmu yang mumpuni dan skill yang oke punya, tapi nggak punya sikap rendah hati, lupain aja, deh, niat kamu jadi asdos. We assure you, dosen nggak bakal ragu mencoret calon kandidat asdos yang belagu!
If you follow our articles, kamu pasti tahu bahwa Youthmanual sudah berkali-kali bilang bahwa being humble is the key of everything. Apalagi generasi milenial—termasuk kamu-kamu!—sudah dicap sebagai generasi yang kurang rendah hati oleh para senior.
Bahkan kalau kamu punya manner yang kece abis—walaupun ilmu dan skill kamu nggak canggih-canggih amat—bisa jadi kamu tetap dipertimbangkan jadi asdos oleh dosen kamu.
***
Last but not least, jangan lupa
rajin-rajin mencari informasi lowongan asisten dosen, agar kamu nggak
ketinggalan. Informasi ini biasanya disebarkan lewat Badan Eksekutif
juga Himpunan Mahasiswa, atau langsung dari dosen yang bersangkutan.
Akhir kata, selamat berjuang menjadi asdos!
0 komentar:
Posting Komentar